1.
Rapat
Tahunan
Pasal 12
1)
Pembina wajib
menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5 bulan setelah tahun
buku Yayasan ditutup.
2)
Dalam rapat tahunan,
Pembina melakukan :
a. Evaluasi
tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang lampau sebagai
dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan Yayasan untuk tahun
yang akan datang.
b. Pengesahan
Laporan Tahunan yang diajukan Pengurus.
c. Penetapan
kebijakan umum Yayasan.
d. Pengesahan
program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
3)
Pengesahan Laporan Tahunan
oleh Pembina dalam rapat tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Pengurus dan Pengawas atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu,
sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan.
2.
Pengurus
Pasal 13
1)
Pengurus adalah organ
Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan sekurang – kurangnya terdiri
dari :
a. Seorang
Ketua.
b. Seorang
Sekretaris.
c. Seorang
Bendahara.
2)
Dalam hal diangkat
lebih dari satu orang Ketua, maka satu orang diantaranya diangkat sebagai Ketua
Umum.
3)
Dalam hal diangkat
lebih dari satu orang sekretaris, maka satu orang diantaranya diangkat sebagai
Sekretaris Umum.
4)
Dalam hal diangkat
lebih dari satu orang bendahara, maka satu orang diantarnya diangkat sebagai
Bendahara Umum.
Pasal 14
1)
Yang dapat diangkat
sebagai anggota Pengurus adalah orang perseorangan yang mampu melakukan
perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan
Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat atau Negara
berdasarkan putusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut berkekuatan
hukum tetap.
2)
Pengurus diangkat oleh
Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diangkat
kembali.
3)
Pengurus dapat menerima
gaji, upah dan honorarium apabila Pengurus
Yayasan :
a. Bukan
Pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri, Pembina dan Pengawas.
b. Melaksanakan
kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
4)
Dalam hal jabatan
Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak terjadinya
kekosongan, Pembina harus menyelenggarakan rapat untuk mengisi kekosongan itu.
5)
Dalam hal semua jabatan
Pengurus kosong, maka dalam jangka paling lama 30 hari sejak terjadinya
kekosongan tersebut, Pembina harus menyelenggarakan rapat mengangkat Pengurus
baru, dan untuk sementara Yayasan diurus oleh Pengawas.
6)
Pengurus berhak
mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
mengenai maksud dan tujuan tersebut kepada Yayasan paling lambat 30 hari
sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7)
Dalam hal terdapat
pengggantian Pengurus Yayasan, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 hari
sejak tanggal dilakukan penggantian Pengurus Yayasan, Pengurus wajib
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dan Instansi terkait.
8)
Pengurus tidak dapat
merangkap sebagai Pembina, Pengawas atau Pelaksana Kegiatan.
Pasal 15
Jabatan anggota Pengurus berakhir
apabila :
a.
Meninggal dunia.
b.
Mengundurkan diri.
c.
Bersalah melakukan
tindakan pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang diancam dengan hukuman
penjara 5 tahun.
d.
Diberhentikan
berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e.
Masa jabatan berakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar