Jumat, 09 Agustus 2013



1.      Rapat Tahunan
Pasal 12
1)      Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun paling lambat 5 bulan setelah tahun buku Yayasan ditutup.
2)      Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan :
a.       Evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan Yayasan untuk tahun yang akan datang.
b.      Pengesahan Laporan Tahunan yang diajukan Pengurus.
c.       Penetapan kebijakan umum Yayasan.
d.      Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
3)      Pengesahan Laporan Tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Pengurus dan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan.

2.      Pengurus
Pasal 13
1)      Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan sekurang – kurangnya terdiri dari :
a.       Seorang Ketua.
b.      Seorang Sekretaris.
c.       Seorang Bendahara.
2)      Dalam hal diangkat lebih dari satu orang Ketua, maka satu orang diantaranya diangkat sebagai Ketua Umum.
3)      Dalam hal diangkat lebih dari satu orang sekretaris, maka satu orang diantaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum.
4)      Dalam hal diangkat lebih dari satu orang bendahara, maka satu orang diantarnya diangkat sebagai Bendahara Umum.
Pasal 14
1)      Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengurus adalah orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat atau Negara berdasarkan putusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal  putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.
2)      Pengurus diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diangkat kembali.
3)      Pengurus dapat menerima gaji, upah dan honorarium apabila Pengurus   Yayasan :
a.       Bukan Pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri, Pembina dan Pengawas.
b.      Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
4)      Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harus menyelenggarakan rapat untuk mengisi kekosongan itu.
5)      Dalam hal semua jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka paling lama 30 hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus menyelenggarakan rapat mengangkat Pengurus baru, dan untuk sementara Yayasan diurus oleh Pengawas.
6)      Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud dan tujuan tersebut kepada Yayasan paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7)      Dalam hal terdapat pengggantian Pengurus Yayasan, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal dilakukan penggantian Pengurus Yayasan, Pengurus wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Instansi terkait.
8)      Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengawas atau Pelaksana Kegiatan.
Pasal 15
Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila :
a.       Meninggal dunia.
b.      Mengundurkan diri.
c.       Bersalah melakukan tindakan pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara 5 tahun.
d.      Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
e.       Masa jabatan berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar